Senin, 02 Juni 2014

ADMINISTRASI LABORATORIUM (LANJUTAN)

1. KAIDAH PENGOLAHAN LIMBAH ALAT & BAHAN LABORATORIUM



Pembuangan dan Penanganan Bahan Kimia Tumpahan di Laboratorium

Laboratorium yang baik adalah laboratorium yang tidak hanya memperhatikan masalah ketelitian analisa saja. Akan tetapi laboratorium yang baik juga harus memperhatikan masalah pembuangan limbah. Limbah yang dibuang sembarangan, jika masuk ke badan air tanah dan mengalir ke pemukiman penduduk akan menimbulkan bahaya. Terutama logam-logam berat. Jika tidak ditangani dengan baik dapat membahayakan makhluk hidup dan merusak lingkungan.

Pembuangan Limbah
Secara umum, metoda pembuangan limbah laboratorium terbagi atas empat metoda.
Pertama, pembuangan langsung dari laboratorium. Metoda pembuangan langsung ini dapat diterapkan untuk bahan-bahan kimia yang dapat larut dalam air. Bahan-bahan kimia yang dapat larut dala air dibuang langsung melalui bak pembuangan limbah laboratorium. Untuk bahan kimia sisa yang mengandung asam atau basa harus dilakukan penetralan, selanjutnya baru bisa dibuang. Untuk bahan kimia sisa yang mengandung logam-logam berat dan beracun seperti Pb, Hg, Cd, dan sebagainya, endapannya harus dipisahkan terlebih dahulu. Kemudian cairannya dinetralkan dan dibuang.

Kedua, dengan pembakaran terbuka. Metoda pembakaran terbuka dapat dterapkan untuk bahan-bahan organik yang kadar racunnya rendah dan tidak terlalu berbahaya. Bahan-bahan organik tersebut dibakar ditempat yang aman dan jauh dari pemukiman penduduk.

Ketiga, pembakaran dalan insenerator. Metoda pembakaran dalam insenerator dapat diterapkan untuk bahan-bahan toksik yang jika dibakar ditempat terbuka akan menghasilkan senyawa-senyawa yang bersifat toksik.

Keempat, dikubur didalam tanah dengan perlindungan tertentu agar tidak merembes ke badan air. Metoda ini dapat diterapkan untuk zat-zat padat yang reaktif dan beracun.

Penanganan dan Pemusnahan Bahan Kimia Tumpahan
Disamping metoda-metoda yang telah disebutkan diatas, terdapat beberapa jenis tumpahan bahan kimia sisa yang perlu mendapatkan perlakuan khusus sebelum dibuang keperairan. Bahkan diantaranya perlu dimusnahkan sebelum dibuang. Diantara bahan-bahan kimia tersebut antara lain ;

1. Tumpahan Asam-asam Anorganik
Tumpahan asam-asam anorganik seperti HCl, HF, HNO3, H3PO4, H2SO4 haruslah diperlakukan dengan penanganan khusus. Bahan tumpahan tersebut permukaannya ditutup dengan NaHCO3atau campuran NaOH dan Ca(OH)2 dengan perbandingan1:1. Selanjutnya diencerkan dengan air supaya brbentuk bubur dan selanjutnya dibuang kebak pembuangan air limbah.

2. Basa Akali dan Amonia
Tumpahan basa-basa alkali dan ammonia seperti amonia anhidrat, Ca(OH)2, dan NaOH dapat ditangani dengan mengencerkannya dengan air dan dinetralkan dengan HCl 6 M. Kemudian diserap dengan kain dan dibuang.

3. Bahan-Bahan Kimia Oksidator
Tumpahan bahan-bahan kimia oksidator (padat maupun cair) seperti amonium dikromat, amonium perklorat, asam perklorat, dan sejenisnya dicampur dengan reduktor (seperti garam hypo, bisulfit, ferro sulfat) dan ditambahkan sedikit asam sulfat 3 M. selanjutnya campuran tersebut dinetralkan dan dibuang.

4. Bahan-Bahan Kimia Reduktor
Tumpahan bahan-bahan kimia reduktor ditutup atau dicampurkan dengan NaHCO3 (reaksi selesai) dan dipindahkan ke suatu wadah.. Selanjutnya kedalam campuran tersebut ditambahkan Ca(OCl)2secara perlahan-lahan dan air (biarkan reaksi selesai). Setelah reaksi selesai cmpuran diencerkan dan dinetralkan sebelum dibuang ke perairan.
Untuk pemusnahan bahan reduktor (seperti Natrium bisulfit, NaNO2, SO, Na2SO2) dapat dipisahkan antara bentuk gas dan padat. Untuk gas (SO2), alirkan kedalam larutan NaOH atau larutan kalsium hipoklorit. Untu k padatan, campurkan dengan NaOH (1:1) dan ditambahkan air hingga terbentuk slurry. Slurry yang terbentuk ditambahkan kalsium hipoklorit dan air dan dibiarkan selama 2 jam. Selanjutnya dinetralkan dan dibuang ke perairan.

Sianida dan Nitril
Tumpahan sianida ditangani dengan menyerap tumpahan tersebut dengan kertas/tissu dan diuapkan dalam lemari asam, dibakar, atau dipindahkan kedalam wadah dan dibasakan dengan NaOH dan diaduk hingga terbentuk slurry. Kemudian ditambahkan ferro sulfat berlebih dan dibiarkan lebh kurang 1 jam dan dibuang keperairan.
Pemusnahan sianda dapat dilakukan dengan cara menambahkan kedalamnya larutan asa dan kalsium hipoklorit berlebih dan dibiarkan 24 jam. Selanjutnya dibuang ke perairan.
Untuk tumpahan nitril, ditambahkan NaOH berlebih dan Ca(OCl)2. setelah satu jam dibuang keperairan. Cuci bekas wadah dengan larutan hipoklorit.
Pemusnahan nitril dilakukan dengan menambahkan kadalamnya NaOH dan alkohol. Setelah 1 jam uapkan alkohol dan ditambahkan larutan basa kalsium hipoklorit. Setelah 24 jam dapat dibuang ke perairan. Demikianlah beberapa metoda dalam penanganan dan pemusnahan tumpahan bahan-bahan kimia sisa yang terdapat dilaboratorium sebelum dibuang diperairan. Semoga bermanfaat.


Sumber :









2. BERITA ACARA PENERIMAAN & PENGELUARAN ALAT & BAHAN



Sumber :http://ltps.uad.ac.id/download/Surat-Peminjaman-Barang.pdf












Sumber :
http://komjar.elektro.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/01/Instruksi-Kerja-Pelaksanaan-Praktikum-DAP-Untuk-Mahasiswa.pdf



3. STRUKTUR ORGANISASI PENDIDIKAN DASAR, MENENGAH & KEJURUAN

A. . STRUKTUR ORGANISASI LAB PENDIDIKAN MENENGAH


Organisasi laboratorium adalah suatu sistem kerja sama dari kelompok orang, barang, atau unit tertentu tentang laboratorium untuk mencapai tujuan (Sudaryanto, 1998 : 5) Mengorganisasikan laboratorium berarti menyusun sekelompok orang / petugas dan sumber daya lain untuk melaksanakan suatu rencana atau program dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara yang berdaya guna terhadap laboratorium. Pengorgani-sasian laboratorium meliputi pengaturan dan pemeliharaan alat-alat dan bahan-bahan laboratorium, pengadaan alat-alat dan bahan-bahan, dan menjaga kedisiplinan dan kesela-matan laboratorium.
Orang-orang yang terlibat langsung dalam organisasi lab adalah Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum, koordinator lab, penanggung jawab teknis lab, laboran, dan guru-guru mapel IPA (Kimia, Fisika, Biologi). Tugas Kepala Sekolah adalah memberikan bimbingan, motivasi, pemantauan, dan evaluasi kepada seluruh staf yang terlibat dalam pengelolaan lab, menyediakan dana keperluan operasional lab. Dalam menjalankan tugas ini dibantu oleh Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum yang juga bekerja sama dengan koordinator lab dalam pelaksanaan kegiatan lab.
Tugas koordinator lab adalah mengkoordinasikan masing-masing guru mapel IPA segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan lab dan mengusulkan kepada penanggung jawab lab untuk pengadaan alat / bahan praktikum. Penanggung jawab teknis lab bertanggung jawab atas kelengkapan administrasi lab kelancaran kegiatan lab, mengusulkan kepada Kepala Sekolah tentang pengadaan alat / bahan lab, dan bertang-gung jawab atas kebersihan, penyimpanan, perawatan, dan perbaikan alat-alat lab. Tugas laboran adalah mengerjakan administrasi lab, mempersiapkan alat / bahan yang diperlukan untuk praktikum, dan bertanggung jawab atas kebersihan alat / bahan dan ruangan lab beserta perlengkapannya sebelum  dan sesudah praktikum.
Adapun struktur organisasi laboratorium kimia / IPA di SMA / SMK dapat digambar-kan sebagai berikut :

Sumber :


https://www.google.co.id/search?q=MANAJEMEN+LABORATORIUM+KIMIA+/+IPA+*+Das+Salirawati,+M.Si+**&ie=utf-8&oe=utf-8&rls=org.mozilla:id:official&client=firefox-a&channel=fflb&gws_rd=cr&ei=_oaNU96gNsWNuASF14GADQ







B. STRUKTUR ORGANISASI LAB KEJURURAN (LAB KETERAMPILAN MEDIK)




Tugas Kepala Laboratorium :
  1.  Mengkoordinir seluruh staf dalam melakukan pelayanan laboratorium untuk menunjang proses pembelajaran
  2. Menetapkan sistem pemantauan, evaluasi, dan peningkatan mutu tata/kegiatan laboratorium
  3. Mengawasi dan mengendalikan proses pelayanan, administrasi, alat, bahan dan seluruh operasional pelayanan laboratorium.
  4. Melakukan perencanaan kebutuhan, sarana-prasarana, pemantauan serta evaluasi atas penggunaannya dan pemanfaatan semua sumberdaya yang ada di laboratorium untuk proses belajar mengajar
  5. Mengadakan pembinaan bagi Staf dan Pelaksana Tehnis Laboratorium
  6. Mempertanggungjawabkan seluruh kegiatan dan operasional Laboratorium kepada Dekan


Sekretaris Laboratorium
1 Administrasi dan keuangan
  1. Mendokumentasikan surat menyurat, baik surat masuk, surat keluar, berita acara serah terima barang dan semua surat lain yang berhubungan dengan administrasi pensisikan di lab. Ketrampilan Medik
  2. Membuat usulan permintaan ATK
  3. Mendokumentasikan kas kecil Laboratorium Ketrampilan Medik

2 Praktikum
  1. Menyiapkan alat-alat (BHP dan alat kesehatan) yang akan digunakan untuk praktikum.
  2. Memeriksa kelengkapan alat-alat yang akan diserahkan untuk praktikum, sesuai dengan jenis praktikum.
  3. Melakukan serah-terima alat dengan masing-masing ketua kelas/kelompok.
  4. Standby selama praktikum berlangsung (persiapan kekurangan alat/bahan secara mendadak).
  5. Melakukan serah-terima/pengembalian alat-alat dengan masing-masing ketua kelas/kelompok.
  6. Memeriksa  ulang kelengkapan alat-alat yang sudah selesai digunakan untuk praktikum.
  7. Membersihkan alat-alat yang sudah digunakan.
  8. Menempatkan kembali alat-alat yang sudah digunakan ke dalam almari masing-masing.

3 Inventarisasi
  1. Mendata setiap pemakaian alat/bahan untuk praktikum.
  2. Membuat data alat dan bahan praktikum yang habis/belum ada.
  3. Membuat usulan permintaan BHP dan alat kesehatan
  4. Pemeliharaan alat-alat praktikum.
  5. Meng-Update inventarisasi alat dan bahan di Laboratorium Ketrampilan Medik
  6. Membantu pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan di dalam Laboratorium Ketrampilan Medik (PANUM, OSCE, dll)
  7. Menjaga kerapian Laboratorium Ketrampilan Medik

Sub Bagian Teknisi Manekin
  1. Membantu Kepala Laboratorium Ketrampilan Medik secara teknis.
  2. Membuat inventaris manikin.
  3. Membantu dosen dalam menyiapkan pelaksanaan kegiatan praktikum.
  4. Menyiapkan check list penggunaan alat yang akan dipakai.
  5. Melakukan serah terima manikin sebelum dan setelah praktikum.
  6. Mendata dan mengatur penggunaan alat dan bahan untuk kegiatan praktikum.
  7. Menjaga kebersihan dan keamanan Laboratorium.
  8. Mengusulkan tambahan kebutuhan manikin sesuai rekapitulasi data tahunan untuk memperlancar kegiatan praktikum kepada Kepala Laboratorium.
  9. Memperbaiki alat-alat praktikum yang masih bisa diperbaiki dan melaporkan jika ada kerusakan manikin yang tidak bisa diperbaiki kepada Kepala Laboratorium.
  10. Melakukan pemeliharaan sarana – prasarana praktikum.
  11. Membantu pelaksanaan kegiatan Panum.
  12. Membantu pelaksanaan kegiatan OSCE.
  13. Mendokumentasikan kegiatan yang berlangsung di Laboratorium Ketrampilan Medik.

Sub Bagian Teknisi Alat Elektronik
  1. Menyiapkan ruangan sesuai dengan jadwal dan kebutuhan praktikum( jumlah mahasiswa)
  2. Menyiapkan alat audio visual teaching aids (LCDProjector,CPUset,Spidol,Pointer,Penghapus,Screen,dll)
  3. Menyiapkan peralatan elektronik kebutuhan praktikum sesuai dengan jenis dan jadwal praktikum (EKG,THT set,Viewer,dll)
  4. Melakukan serah terima ruangan dan alat elektronik dengan ketua kelompok.(keluardanmasuk)
  5. Stanby selama praktikum berlangsung (antisipasi kebutuhan/setting/kerusakanalat,dll)
  6. Pemeliharaan alat2 tersebut diatas.
  7. Membuat daftar inventaris dan menjaga keterkinian daftar inventaris.
  8. Membuat daftar inventaris per-ruangan/kelas.
  9. Melaporkan bila ada kerusakan/perbaikan alat.
  10. Mengusulkan penggantian/penambahanalat.
  11. Turut menjaga kebersihan,kerapian,ketenangan dan keamanan laboratorium tramed.
Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar